” Kaltim merupakan
daerah yang rentan dalam menerima dampak negative perubahan iklim, terutama
dari tingginya laju deforestasi dan degradasi hutan akibat dari ekstensifikasi
berbagai aktivitas penambangan dan perkebunan,” ujar Kabid Pertambangan Umum Dinas Pertambangan Prov. Kaltim Gunung
Joko saat menjadi narasumber Dialog Interaktif Kominfo melalui siaran RRI
Samarinda, Selasa (30/1).
Joko menjadi
narasumber program kerjasama Diskominfo Kaltim – RRI Samarinda ditemani Wahyu Setiawan dari Inspektur Pertambangan
Kaltim dengan tema Moratorium izin
pertambangan di Kaltim.
Menurut Joko, Saat ini izin
pertambangan di Kaltim ada 959 data, yang terdiri dari 2 izin yaitu izin usaha
pertambangan eksplorasi dan produksi. Dari 959 data ada di kabubaten/kota, yang
diterbitkan oleh bupati Walikota. Selain tu
ada 30 izin dari Pemerintah pusat, 959 izin dan 30 izin yang di terbitkan oleh
Pemerintah Pusat itu tahun 2014 produksi batu bara mencapai 242 Juta metrikton
lebih, sedangkan untuk area yang di gunakan sekitar 3 juta hektar lebih.
Terkait dengan masih banyak izin beroperas, tapi dengan syarat
melakukan audit terlebih dahulu dengan bekerja sama dengan UKP4 terutama di Provinsi
dan yang menyepakati adalah Kabupaten Kutai Kertanegara dan Berau.
Potensi pertambangan yang Kaltim
miliki masih besar dari sumber daya alam yang dimiliki ada sekitar 32 miliyar metrikton
yang sudah teridentifikasi ada sekitar 9 miliyar mektrikton. Jadi masih ada
sekitar 36 tahun lagi berpotensi dan itu pun masih diluar cadangan sumber daya
batu bara.
Sementara Wahyu mengatakan, Jadi ada 6 aspek yang
menjadi tugas inspektur pertambangan yang pertama pengawasan teknis
pertambangan, konservasi , K3 , keselamatan operasi , lingkungan hidup
reklamasi paska tambang , dan penguatan barang dan teknologi. Jadi pejabat fungsional yang dimiliki sekarang
ada 17 orang dengan mengawasi 422
tambang yang sedang beroprasi dan ini menjadi tidak ideal, seharusnya bisa
ditambah lagi tenaga untuk pengawasan.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.