TEMPO.CO, Garut -
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten
Cianjur belum bisa memastikan adanya potensi kandungan emas di situs megalitikum Gunung Padang di
Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebab, hingga kini Dinas PSDAP tidak pernah melakukan penelitian
menyangkut kandungan emas di situs megalit yang pernah digadang-gadang
terbesar di Asia Tenggara itu.
Kepala Seksi Data Potensi Pertambangan dan Sumber Daya Energi Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur, Haris Firmansyah, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya kandungan emas di situs megalitikum Gunung Padang, meskipun memang lokasinya berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Sebab, perlu pengkajian dan penelitian mendalam untuk memastikan adanya indikasi kandungan emas di Gunung Padang.
"Kalau melihat lokasinya memang berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Tapi tidak otomatis Situs Gunung Padang mengandung emas. Perlu ada upaya eksplorasi untuk mengetahuinya," kata Haris di Cianjur, Selasa, 9 April 2013.
Menurut Haris, secara teknis lokasi-lokasi yang disinyalir mengandung emas itu biasanya berpola urat. Artinya, antara satu lokasi dan lokasi lainnya berada dalam satu jalur. "Kita belum melihat adanya pola urat antara tambang emas Gunung Rosa dan Situs Gunung Padang," ujarnya.
PSDAP akan mengkonfirmasi hal tersebut ke PT CKP (Cikondang Kencana Prima) selaku pemegang KP (kuasa penambangan) tambang emas Gunung Rosa untuk melihat detail pemetaan eksplorasi wilayah yang mengandung emas.
Haris juga belum bisa memastikan apakah Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur akan melakukan eksplorasi melihat potensi kandungan emas di situs Gunung Padang. Penyebabnya, akvititas eksplorasi atau penelitian membutuhkan biaya besar. "Tahapan eksplorasi itu membutuhkan biaya mencapai miliaran rupiah," ujarnya.
Menurut dia, di Kabupaten Cianjur potensi pertambangan emas bisa dikatakan cukup banyak. Hampir semuanya berlokasi di wilayah Cianjur selatan. "Selain di Gunung Rosa di Kecamatan Campaka dan Gunung Subang di Kecamatan Tanggeung, ada juga putensi kandungan emas di Kecamatan Sukanagara," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Bacharudin Ali bersikukuh di bawah situs Gunung Padang terkandung emas dan besi. Dalihnya lantaran Gunung Padang berada pada satu jalur guratan dengan Gunung Rosa yang sudah lama dieksploitasi karena mengandung emas.
"Berdasarkan hasil penelitian, jalur guratan emasnya mencapai ke Kecamatan Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Cikadu, Naringgul, dan ke arah Garut," kata Bachrudin.
Kepala Seksi Data Potensi Pertambangan dan Sumber Daya Energi Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur, Haris Firmansyah, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya kandungan emas di situs megalitikum Gunung Padang, meskipun memang lokasinya berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Sebab, perlu pengkajian dan penelitian mendalam untuk memastikan adanya indikasi kandungan emas di Gunung Padang.
"Kalau melihat lokasinya memang berdekatan dengan tambang emas Gunung Rosa. Tapi tidak otomatis Situs Gunung Padang mengandung emas. Perlu ada upaya eksplorasi untuk mengetahuinya," kata Haris di Cianjur, Selasa, 9 April 2013.
Menurut Haris, secara teknis lokasi-lokasi yang disinyalir mengandung emas itu biasanya berpola urat. Artinya, antara satu lokasi dan lokasi lainnya berada dalam satu jalur. "Kita belum melihat adanya pola urat antara tambang emas Gunung Rosa dan Situs Gunung Padang," ujarnya.
PSDAP akan mengkonfirmasi hal tersebut ke PT CKP (Cikondang Kencana Prima) selaku pemegang KP (kuasa penambangan) tambang emas Gunung Rosa untuk melihat detail pemetaan eksplorasi wilayah yang mengandung emas.
Haris juga belum bisa memastikan apakah Dinas PSDAP Kabupaten Cianjur akan melakukan eksplorasi melihat potensi kandungan emas di situs Gunung Padang. Penyebabnya, akvititas eksplorasi atau penelitian membutuhkan biaya besar. "Tahapan eksplorasi itu membutuhkan biaya mencapai miliaran rupiah," ujarnya.
Menurut dia, di Kabupaten Cianjur potensi pertambangan emas bisa dikatakan cukup banyak. Hampir semuanya berlokasi di wilayah Cianjur selatan. "Selain di Gunung Rosa di Kecamatan Campaka dan Gunung Subang di Kecamatan Tanggeung, ada juga putensi kandungan emas di Kecamatan Sukanagara," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Bacharudin Ali bersikukuh di bawah situs Gunung Padang terkandung emas dan besi. Dalihnya lantaran Gunung Padang berada pada satu jalur guratan dengan Gunung Rosa yang sudah lama dieksploitasi karena mengandung emas.
"Berdasarkan hasil penelitian, jalur guratan emasnya mencapai ke Kecamatan Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Cikadu, Naringgul, dan ke arah Garut," kata Bachrudin.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.