- Keadaan geologi daerah antara lain : sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara, struktur geologi
- Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit
Pada dasarnya dikenal dua cara penambangan batubara yaitu :
1. Tambang Dalam (Underground)
Dilakukan pertama-tama dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa
lubang sumuran ataupun berupa lubang mendatar atau menurun menuju ke
lapisan batubara yang akan ditambang. Selanjutnya dibuat lubang bukaan
pada lapisan batubaranya sendiri. Cara penambangannya sendiri dapat
dilakukan :
a. Secara manual, yaitu menggunakan banyak alat yang memakai kekuatan tenaga manusia
b. Secara mekanis, yaitu mempergunakan alat sederhana sampai menggunakan system elektronis dengan pengendalian jarak jauh
a. Secara manual, yaitu menggunakan banyak alat yang memakai kekuatan tenaga manusia
b. Secara mekanis, yaitu mempergunakan alat sederhana sampai menggunakan system elektronis dengan pengendalian jarak jauh
2. Tambang Terbuka
Dilakukan pertama-tama dengan mengupas lapisan tanah penutup. Pada saat
ini metode penambangan mana yang akan dipilih dan kemungkinan
mendapatkan peralatan tidak mengalami masalah. Peralatan yang ada
sekarang dapat dimodifikasi sehingga berfungsi ganda. Perlu diketahui
bahwa berbagai jenis batubara memerlukan jenis dan peralatan yang
berbeda pula. Mesin-mesin tambang modern sudah dapat digunakan untuk
kegiatan penambangan dengan jangkauan kerja yang lebih luas dan mampu
melaksanakan berbagai macam pekerjaan tanpa perlu dilakukan perubahan
dan modifikasi besar. Pemilihan metode panambangan batubara baik yang
akan ditambang secara tambang dalam ataupun tambang terbuka ditentukan
oleh factor :
- Biaya penambangan
- Batubara yang dapat diambil (coal recovery)
- Pengotoran hasil produksi oleh batuan ikutan
Dalam memperhitungkan biaya penambangan dengan metode tambang terbuka
harus termasuk juga biaya pembuangan tanah penutup batubara sampai pada
kemiringan lereng yang seaman mungkin (slope angle). Perbandingan antara
lapisan batuan tanah penutup dengan batubara merupakan factor penentu
dalam memilih metode penambangan, untuk itu perlu dihitung terlebih
dahulu break even stripping ratio, yaitu perbandingan antara selisih
biaya untuk penambangan satu ton batubara secara tambang dalam dan
tambang terbuka dibagi dengan biaya pembuangan setiap ton tanah penutup
lapisan batubara.
Kelebihan tambang terbuka dibandingkan dengan tambang dalam adalah:
Kelebihan tambang terbuka dibandingkan dengan tambang dalam adalah:
- Relative lebih aman
- Relative lebih sederhana
- Mudah pengawasannya
Pada saat ini sebagian besar penambangan batubara dilakukan dengan
metode tambang terbuka, lebih-lebih setelah digunakannya alat-alat besar
yang mempunyai kapasitas muat dan angkut yang besar untuk membuang
lapisan tanah penutup batubara. Dengan demikian pekerjaan pembuangan
lapisan tanah penutup batubara menjadi lebih murah dan menekan biaya
ekstraksi batubara. Selain itu prosentase batubara yang diambil jauh
lebih besar dibanding dengan batubara yang dapat diekstraksi dengan cara
tambang dalam. Penambangan batubara dengan metode tambang terbuka saat
ini diperoleh 85% dari total mineable reserve, sedang dengan metode
tambang dalam paling besar hanya 50% saja. Walaupun demikian penambangan
secara tambang terbuka mempunyai keterbatasan yaitu :
- Dengan peralatan yang ada pada saat sekarang ini keterbatasan kedalaman lapisan batubara yang dapat ditambang.
- Pertimbangan ekonomis antara biaya pembuangan batuan penutup dengan biaya pengambilan batubara
Beberapa tipe penambangan batubara dengan metode tambang terbuka
tergantung pada letak dan kemiringan serta banyaknya lapisan batubara
dalam satu cadangan. Disamping itu metode tambang terbuka dapat
dibedakan juga dari cara pemakaian alat dan mesin yang digunakan dalam
penambangan.
Beberapa tipe penambangan batubara dengan metode tambang terbuka adalah :
Beberapa tipe penambangan batubara dengan metode tambang terbuka adalah :
Contour Mining
Tipe penambangan ini pada umumnya dilakukan pada endapan batubara yang
terdapat di pegunungan atau perbukitan. Penambangan batubara dimulai
pada suatu singkapan lapisan batubara dipermukaan atau cropline dan
selanjutnya mengikuti garis contour sekeliling bukit atau pegunungan
tersebut. Lapisan batuan penutup batubara dibuang kearah lereng bukit
dan selanjutnya batuan yang telah tersingkap diambil dan diangkut.
Kegiatan penambangan berikutnya dimulai lagi seperti tersebut diatas
pada lapisan batubara yang lain sampai pada suatu ketebalan lapisan
penutup batubara yang menentukan batas limit ekonominya atau sampai
batas maksimum kedalaman dimana peralatan tambang tersebut dapat
bekerja. Batas ekonomis ini ditentukan oleh beberapa variable antara
lain :
- Ketebalan lapisan batubara
- Kualitas
- Pemasaran
- Sifat dan keadaan lapisan batuan penutup
- Kemampuan peralatan yang digunakan
- Persyaratan reklamasi
Peralatan yang digunakan untuk cara penambangan ini pada umumnya memakai
peralatan yang mempunyai mobilitas tinggi atau dikenal mobile
equipment. Alat-alat besar seperti :
- Alat muat : wheel loader, track loader, face shovel, back hoe
- Alat angkut jarak jauh : off highway dump truck
- Alat angkut jarak dekat : scraper
Alat-alat tersebut dipergunakan untuk pekerjaan pembuangan lapisan
penutup batubara, sedangkan untuk pengambilan batubaranya dapat
digunakan dengan alat yang sama atau yang lebih kecil tergantung tingkat
produksinya. Kapasitas alat angkut berupa off highway dump truck antara
18 ton sampai 170 ton. Di Indonesia, tipe contour mining diterapkan
antara lain di Tambang Batubara Ombilin Sawah Lunto Sumatera Barat.
Ditempat ini penambangan secara besar-besaran telah dimulai sejak tahun 1977 dengan menggunakan mobile equipment berupa alat muat yang terdiri dari front end loader berkapasitas 5-6 m3 dan face shovel 7 m3, sedang untuk alat angkut digunakan off highway dump truck berkapasitas 35 ton dan 50 ton, selain itu dipergunakan scrapper kapasitas 15 m3. Mengingat batuan penutupnya sangat keras maka digunakan peledakan, dengan menggunakan beberapa unit alat bor drill blasthole machine yang mempunyai kemampuan bor berdiameter sampai 6 inches, sedangkan bahan peledaknya dipergunakan ammonium nitrat dan solar (ANFO). Pengekstraksian batubara digunakan excavator berukuran 4 m3 dengan alat angkut berupa coal houler kapasitas 18 ton.
Ditempat ini penambangan secara besar-besaran telah dimulai sejak tahun 1977 dengan menggunakan mobile equipment berupa alat muat yang terdiri dari front end loader berkapasitas 5-6 m3 dan face shovel 7 m3, sedang untuk alat angkut digunakan off highway dump truck berkapasitas 35 ton dan 50 ton, selain itu dipergunakan scrapper kapasitas 15 m3. Mengingat batuan penutupnya sangat keras maka digunakan peledakan, dengan menggunakan beberapa unit alat bor drill blasthole machine yang mempunyai kemampuan bor berdiameter sampai 6 inches, sedangkan bahan peledaknya dipergunakan ammonium nitrat dan solar (ANFO). Pengekstraksian batubara digunakan excavator berukuran 4 m3 dengan alat angkut berupa coal houler kapasitas 18 ton.
Open Pit Mining
Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian
umum. Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan
jalan membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya
tersingkap dan selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang
dipakai pada penambangan secara open pit dapat bermacam-macam tergantung
pada jenis dan keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam memilih
peralatan perlu dipertimbangkan :
Kemiringan lapisan batuan
Pada lapisan dengan kemiringan cukup tajam pembuangan lapisan tanah penutup dapat menggunakan alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau alat muat lainnya.
Masa operasi tambang
Penambangan tipe open pit biasanya dilakukan pada endapan batubara yang mempunyai lapisan tebal atau dalam dan dilakukan dengan menggunakan beberapa bench. Peralatan yang digunakan untuk pembuangan lapisan tanah penutup batubara dapat dibedakan sebagai berikut :
Kemiringan lapisan batuan
Pada lapisan dengan kemiringan cukup tajam pembuangan lapisan tanah penutup dapat menggunakan alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau alat muat lainnya.
Masa operasi tambang
Penambangan tipe open pit biasanya dilakukan pada endapan batubara yang mempunyai lapisan tebal atau dalam dan dilakukan dengan menggunakan beberapa bench. Peralatan yang digunakan untuk pembuangan lapisan tanah penutup batubara dapat dibedakan sebagai berikut :
- Peralatan yang bersifat mobile antara lain track shovel, front end loader, bulldozer, scrapper
- Peralatan yang bersifat bekerja secara continue membuang lapisan tanah penutup tanpa dibantu alat angkut.
- Stripping Mining
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang
lapisannya datar atau dekat dengan permukaan tanah. Alat yang digunakan
dapat berupa alat yang sifatnya mobile atau alat penggalian yang dapat
membuang sendiri. Penambangan batubara yang akan dilakukan diwilayah
kontraktor tambang batubara Kalimantan akan dimulai dengan cara tambang
terbuka yang memakai alat kerja bersifat mobile.
Pada penambangan batubara dengan metode tambang dalam yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan lubang bukaan seaman mungkin agar terhindar dari kemungkinan :
Pada penambangan batubara dengan metode tambang dalam yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan lubang bukaan seaman mungkin agar terhindar dari kemungkinan :
- Keruntuhan atap batuan
- Ambruknya dinding bukaan lubang (rib spalling)
- Penggelembungan lantai lapisan batubara (floor heave)
Kejadian tersebut diatas disebabkan oleh terlepasnya energy yang
tersimpan secara alamiah dalam endapan batubara. Energy yang terpendam
tersebut merupakan akibat terjadinya perubahan atau deformasi bentuk
endapan batubara selama berlangsungnya pembentukan deposit tersebut.
Pelepasan energy tersebut disebabkan oleh adanya perubahan keseimbangan
tegangan yang terdapat pada massa batuan akibat dilakukannya kegiatan
pembuatan lubang-lubang bukaan tambang. Disamping itu kegagalan dapat
disebabkan batuan dan batubara itu tidak mempunyai daya penyangga
disamping factor-faktor alami dari keadaan geologi endapan batubara.
Penambangan batubara secara tambang dalam kenyataannya sangat ditentukan oleh cara mengusahakan agar lubang bukaan dapat dipertahankan selama mungkin pada saat berlangsungnya penambangan batubara dengan biaya rendah atau seekonomis mungkin. Untuk mencapai keinginan tersebut maka pada setiap pembuatan lubang bukaan selalu diusahakan agar:
Penambangan batubara secara tambang dalam kenyataannya sangat ditentukan oleh cara mengusahakan agar lubang bukaan dapat dipertahankan selama mungkin pada saat berlangsungnya penambangan batubara dengan biaya rendah atau seekonomis mungkin. Untuk mencapai keinginan tersebut maka pada setiap pembuatan lubang bukaan selalu diusahakan agar:
- Kemampuan penyangga dari atap lapisan
- Kekuatan lantai lapisan batubara
- Kemampuan daya dukung pillar penyangga
Dimanfaatkan semaksimal mungkin. Namun apabila cara manfaat sifat
alamiah tersebut sulit dicapai maka beberapa cara penyanggaan batuan
telah diciptakan oleh ahli tambang. Metode panambangan secara tambang
dalam pada garis besarnya dapat dibedakan yaitu:
- Room and Pillar atau disebut pula Board and Pillar
- Longwall
Kedua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri
terutama pada keadaan endapan batubara yang dihadapi disamping factor
lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode penambangan
tersebut.
5 Faktor-Faktor dalam Pemilihan System Penambangan.
1. Sifat keruangan dari endapan bijih
- Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khususnya)
- Bentuk (tanular, lentikular, massif, irregular)
- Posisi (miring, mendatar atau tegak)
- Kedalaman (nilai rata-rata, nisbah pengupasan)
2. Kondisi Geologi dan Hidrologi
- Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)
- Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)
- Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)
- Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam Batubara)
- Keseragaman, alterasi, erosi
- Air tanah dan hidrologi
3. Sifat geomekanik
- Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)
- Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)
- Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
- Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
- Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas, lengas bawaan)
4. Konsiderasi ekonomi
- Cadangan (tonnage dan kadar)
- Produksi
- Umur tambang
- Produktifitas
- Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
5. Faktor teknologi
- olehan tambang
- Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih)
- Kefleksibilitas metode dengan perubahan kondisi-kondisi
- Selektifitas metode untuk bijih dan waste
- Konsentrasi/penyebaran pekerjaan.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.