Batu induk bijih nikel adalah batuan peridotit. Menurut
Vinogradov batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar
0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral
olivin dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg.
Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan
karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan di antara
unsur-unsur tersebut. (wikipedia)
Nikel mempunyai sifat yang keras, bentuk struktur kristalnya FCC. dan juga bersifat magnetis. Nikel cocok dibuat paduan binary dan ternary untuk memperbaiki sifat tahan korosi dan tahan panas. Bijih-bijih nikel dapat diklassifikasikan menjadi dua golongan:
Nikel mempunyai sifat yang keras, bentuk struktur kristalnya FCC. dan juga bersifat magnetis. Nikel cocok dibuat paduan binary dan ternary untuk memperbaiki sifat tahan korosi dan tahan panas. Bijih-bijih nikel dapat diklassifikasikan menjadi dua golongan:
Setelah bijih mengalami proses pendahuluan yang meliputi crushing drying, sintering, kemudian pengolahan bijih nikel proses lanjut dengan cara :
a.Proses Pyrometallurgy
b.Proses Hydrometallurgy
a.Proses Pyrometallurgy
b.Proses Hydrometallurgy
-Proses Pyrometallurgy
Reduksi yang terjadi pada proses ini hanya sebagian dari besi saja yang
dapat diikat menjadi terak, dan sebagian besar masih dalam bentuk
ferro-nikel alloy.Dalam hal ini untuk memisahkan besi dari nikel pada
reaksi peleburan tersebut ditambahkan beberapa bahan yang mengandung
belerang (Gypsum atau Pyrite). Karena perbedaan daya ikat besi dan nikel
terhadap oksigen dan belerang, sehingga proses ini didapatkan metal
yaitu paduan Ni3S2 dan FeS dan sebagian besar besi dapat diterakkan.
Metal yang dihasilkan ini masih mengandung lebih dari 60 % Fe dan
selanjatnya metal yang masih dalam keadaan cair terus diprosos lagi
dalam konvertor. Proses-proses konvertor diberikan bahan tambah silikon
untuk menterakkan oksida besi.Terak hasil konvertor ini masih mengandung
nikel yang cukup tinggi,sehingga terak ini biasanya di proses ulang
pada peleburan(Resmelting).Proses selanjutnya metal di panggang untuk
memisahkan belerang.
Nikel oxide yang didapat dari pemanggangan selanjutnya di reduksi dengan bahan tambah arang (charcoal), sehingga didapat logam nikel.
Pada proses ini concentrat di leaching dengan larutan ammonia didalam autoclave dengan tekanan kurang lebih 7 atm (gauge)Tembaga, nikel dan cobalt terlarut kedalam larutan ammonia,reaksi yang terjadi
Nikel oxide yang didapat dari pemanggangan selanjutnya di reduksi dengan bahan tambah arang (charcoal), sehingga didapat logam nikel.
Pada proses ini concentrat di leaching dengan larutan ammonia didalam autoclave dengan tekanan kurang lebih 7 atm (gauge)Tembaga, nikel dan cobalt terlarut kedalam larutan ammonia,reaksi yang terjadi
Pada gambar 2.8 ditunjukkan diagram proses pemurnian bijih nikel dengan metoda pyrometallurgy.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.