Mitos Mistis Batu Kalimaya, Permata: Batu Kalimaya sudah dikenal
sejak jaman dahulu, sebab pancaran warna yang dikandung batu permata ini
indah dan jernih. Batu Kalimaya juga memiliki beberapa jenis warna yang
cantik. Antara lain Kalimaya dengan dasar putih serta kombinasi
abu-abu, coklat, merah, pink, hijau, biru, dan lainnya. Juga Kalimaya
Hitam, Kalimaya Merah Hitam yang termasuk jenis langka, dan Kalimaya
kristal.
Bila terkena cahaya, maka kejernihan aneka warna itu akan makin terlihat jelas. Batu yang memiliki nama lain Opal ini sebagian besar berasal dari daerah pertambangan di Australia. Ada juga Kalimaya hasil tambang dari Meksiko, Republik Ceko, Turki, Indonesia, Brasil, dan beberapa negara lain. Masing-masing mempunyai keunikan dan jenis yang khas, sehingga mudah dikenali asalnya.
Bila terkena cahaya, maka kejernihan aneka warna itu akan makin terlihat jelas. Batu yang memiliki nama lain Opal ini sebagian besar berasal dari daerah pertambangan di Australia. Ada juga Kalimaya hasil tambang dari Meksiko, Republik Ceko, Turki, Indonesia, Brasil, dan beberapa negara lain. Masing-masing mempunyai keunikan dan jenis yang khas, sehingga mudah dikenali asalnya.
Selain tersebab karena keindahannya, sebagian besar pemakai atau
kolektor batu permata membeli batu Kalimaya karena dipercaya memiliki
keistimewaan tersendiri.
Ia dipercaya akan memberi manfaat, sesuai dengan jenis warna yang dikandungnya. Bila cocok dengan pemiliknya, atau jodoh dengan batu permata tersebut, maka Kalimaya akan membuat pemiliknya makin bahagia.
Namun efek negatif dari batu ini dikatakan dapat mengubah sifat pemakainya menjadi liar dan nakal. Ia bisa menyebabkan rumah tangga pecah, dan memperburuk sifat seseorang. Hal tersebut akan terjadi bila pemakai tak kuat dan tak cocok dengan energi dari batu Kalimaya miliknya.
Batu Opal/Kalimaya adalah bentuk amorfis dari silika yang berkaitan dengan kuarsa (bentuk mineraloid-nya, bukan mineral). 3% hingga 21% dari berat keseluruhannya berupa air, namun biasanya isinya antara 6% hingga 10%. Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, umumnya ditemukan bersama limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. 97% opal berasal dari Australia dan merupakan batu permata nasionalnya.[4]
Struktur dalam opal membuatnya mampu menyebarkan cahaya; tergantung kondisi tempat batu ini terbentuk yang membuatnya dapat memunculkan berbagai warna. Warna opal bervariasi mulai dari jernih sampai putih, abu-abu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, slat, zaitun, cokelat, dan hitam. Dari warna-warna tersebut, merah dan hitam adalah yang paling langka, sementara putih dan hijau sangat umum. Opal juga bervariasi dalam kepadatan optiknya mulai dari opak hingga semi-transparan. Untuk dipakai pada batu permata, warna alaminya sering digunakan dengan meletakkan lapisan opal tipis pada batu gelap seperti basal.
Menurut beberapa sumber, Opal yang merupakan hydrated amorphous silica ini memiliki kekerasan batu antara 5.5 – 6.5 , sehingga bisa dikatakan lembek jiak dibandingkan dengan kekerasan batu intan (10-11). Batu permata ini memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sehingga sangat ringkih. Terutama jika dipaparkan pada panas (misalnya panas matahari atau api) maka permata ini bisa rusak karena kehilangan kandungan airnya. Jadi, jika anda memiliki perhiasan yang bertatahkan batu kalimaya, maka hindarkanlah perhiasan anda pada kemungkinan terpapar panas yang berlebihan. Belakangan ini saya juga banyak melihat Opal palsu yang merupakan buatan manusia digunakan pada perhiasan emas maupun perak yang beredar di pasaran.
Ia dipercaya akan memberi manfaat, sesuai dengan jenis warna yang dikandungnya. Bila cocok dengan pemiliknya, atau jodoh dengan batu permata tersebut, maka Kalimaya akan membuat pemiliknya makin bahagia.
Namun efek negatif dari batu ini dikatakan dapat mengubah sifat pemakainya menjadi liar dan nakal. Ia bisa menyebabkan rumah tangga pecah, dan memperburuk sifat seseorang. Hal tersebut akan terjadi bila pemakai tak kuat dan tak cocok dengan energi dari batu Kalimaya miliknya.
Batu Opal/Kalimaya adalah bentuk amorfis dari silika yang berkaitan dengan kuarsa (bentuk mineraloid-nya, bukan mineral). 3% hingga 21% dari berat keseluruhannya berupa air, namun biasanya isinya antara 6% hingga 10%. Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, umumnya ditemukan bersama limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. 97% opal berasal dari Australia dan merupakan batu permata nasionalnya.[4]
Struktur dalam opal membuatnya mampu menyebarkan cahaya; tergantung kondisi tempat batu ini terbentuk yang membuatnya dapat memunculkan berbagai warna. Warna opal bervariasi mulai dari jernih sampai putih, abu-abu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, slat, zaitun, cokelat, dan hitam. Dari warna-warna tersebut, merah dan hitam adalah yang paling langka, sementara putih dan hijau sangat umum. Opal juga bervariasi dalam kepadatan optiknya mulai dari opak hingga semi-transparan. Untuk dipakai pada batu permata, warna alaminya sering digunakan dengan meletakkan lapisan opal tipis pada batu gelap seperti basal.
Menurut beberapa sumber, Opal yang merupakan hydrated amorphous silica ini memiliki kekerasan batu antara 5.5 – 6.5 , sehingga bisa dikatakan lembek jiak dibandingkan dengan kekerasan batu intan (10-11). Batu permata ini memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sehingga sangat ringkih. Terutama jika dipaparkan pada panas (misalnya panas matahari atau api) maka permata ini bisa rusak karena kehilangan kandungan airnya. Jadi, jika anda memiliki perhiasan yang bertatahkan batu kalimaya, maka hindarkanlah perhiasan anda pada kemungkinan terpapar panas yang berlebihan. Belakangan ini saya juga banyak melihat Opal palsu yang merupakan buatan manusia digunakan pada perhiasan emas maupun perak yang beredar di pasaran.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.