A. Flame Struktur
Flame structure merupakan salah satu bentuk struktur primer dimana
antara lempung yang diisi oleh pasir yang terjadi akibat suatu
pembebanan. Pada struktur primer ini arah lapisannya dapat ditentukan
dengan memperhatikan perpotongan antar perlapisannya. Lapisan yang muda
biasanya berada pada bagian atas yaitu pada bagian yang terjadi
pengerusan. Lapisan batuan yang lebih tua tentunya berada lebih di
bawah.
Flame Stucture
B. Flute cast
Flute cast merupakan struktur primer yang terjadi akibat proses
pengerusan. Flute cast berbentuk seperti selokan. Sama seperti flame
structure, pada flute cast, bagian lapisan yang muda juga terdapat di
sebelah atas dari parit atau selokan tadi. Dengan memperhatikan hal
tersebut, kita dapat menentukan younging directionnya.
Flute cast
Younging direction
Lentikular bedding adalah suatu lapisan pasir yang berbentuk lensa
cembung yang terisolasi di dalam lempung atau sedimen lainnya. Untuk
menentukan younging direction bisa kita lihat dimana pada lapisan top
(muda) terletak pada bagian atas dari lapisan sedangkan pada lapisan
bottom (tua) terletak pada bagian bawah dari lapisan tersebut.
C. Planar Cross-bedding
Lapisan silang planar atau menyatah pipih (tabular planar
cross-bedding).Lapisan silang planar ini mempunyai foreset yang selaras
antara satu sama lain, dan dibendung oleh satah submenggufuk. Pada
lapisan ini menunjukkan adanya perlapisan dimana lapisan yang satu
dengan yang lainnya saling bersilang dan membentuk suatu sudut.
Pillow Structures
Bagian bawah terlihat datar/rata (flat), Permukaan basalt mengkurva,
terselubungi obsidian tipis. Memiliki Good facing indicator.
D.Load Cast
Apabila lapisan pasir menindih lapisan lumpur, beban lapisan
pasir yang berat menyebabkan tercangganya lapisan lumpur di bawahnya,
membentuk struktur kas beban, struktur bola dan bantal (ball and pillow
structures). Struktur ini kadang-kadang kelihatan hampir sama dengan
kesan hakisan seperti flut, kesan alat dan sebagainya. Dalam kes yang
tertentu, pasir yang melengkung ke bawah ini boleh terpisah daripada
induknya, dan membentuk jasad pasir di dalam lapisan lumpur dan ianya
dipanggil “pseudonodul”.
E. Graded Bedding
Graded Bedding adalah struktur lapisan yang dicirikan oleh perubahan
yang granular dari ukuran butir penyusunnya bila bagian bawah kasar dan
ke atas semakin halus disebut normal grading, sebaliknya apabila dari
halus dan ke atas semakin kasar disebut inverse grading.
Gradded bedding digunakan dalam penelitian untuk menentukan dimana
bagian atas dan bawahnya, dimana yang halus merupakan bagian atas dan
yang kasar merupakan bagian bawah (dalam kondisi normal).
Gradded bedding terjadi karena longsoran batuan di bawah permukaan air di daerah berlereng terjal.
F. Cross Bedding
Cross Bedding adalah lapisan miring dengan ketebalan lebih dari 5
cm,merupakan struktur sedimentasi tunggal yang terdiri dari urut-urutan
sistematik.
Cross bedding dihasilkan oleh migrasi ripple yang cukup besar atau oleh
gelombang-gelombang yang membawa pori dimana masing-masing lapisan
berukuran lebih dari 5 cm. struktur ini dihasilkan oleh kegiatan arus
air atau angin dengan arah bervariasi (bates and Jackson 1987 : 163).
Cross bedding dapat digunakan sebagai petunjuk adanya aliran air dari segala arah.
G. Ripple Mark
Ripple Mark adalah bentuk dari permukaan bergelombang karena adanya
proses arus satu arah. Pembentukan ripple mark berasal dari adanya suatu
arus, misalnya arus angin yang membawa material-materil pasir sebagai
material transport lalu dengan adanya mekanisme pergerakan arus yang
khas mengendapkan material transport tadi pada front side suatu ripple.
Ripple mark berfungsi sebagai penentuan arah arus dan penentuan top dan bottom.
I. Convolute bedding
Convolute Bedding adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang
membentuk perlapisan meliuk-liuk dengan letebalan
lapisan 2-25 cm.
Convolute bedding dapat menunjukkan daerah dengan tingkat deformasi yang tinggi.
J. Flame Structure
Flame Structures adalah struktur primer yang berupabentukan dari lumpur
yang licin dan memisahkan ke bawah membesar membentuk LOAD CAST dari
pasir pada kontak antara lempung dan pasir.
Kenampakan structure ini menyala pada cross section dari shale yang memasuki batu pasir akibat tekanan lateral.
Rujukan Pustaka :
Dari internet
- http://clasticdetritus.com/2007/07/13/friday-field-foto-23-flame-structures/
Dari buku
1. "Edaran Kuliah Petrologi" by Ir. Yunus Ashari
2. "Geologi Fisik" by Benyamin Sapiie, Penerbit ITB
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.